Megadeth Live on Hammersonic 2017

IMG_7718

Megadeth on Hammersonic 2017 (Photo by MySelf)

Hello me, meet the real me *: *jajajahaha… efek masih kerasa euforia acara semalem*

Rasanya sudah lama sekali saya tidak menyentuh page saya ini. Mungkin Karena saya (sok) terlalu sibuk. Jajahaha.. okelah langsung saja, Karena keperluan saya disini untuk membagi sedikit cerita (bahagia) saya kepada kalian semuanya (re: ditujukan untuk para pembaca yang berada di kampung Shire dan planet Namec serta seisi makhluk hidup yang ada di dunia Guardian of the Galaxy). LMAO

Tadi malam, saya dan my bae (yg selalu setia menemani) menghadiri gelaran acara tahunan Hammersonic 2017 yang secara hitungan sudah berjalan sejak tahun 2012 berturut-turut dan tadi malam adalah gelaran yang ke-6. Secara pribadi saya telah mengikuti acara ini sejak acara ini bergulir perdana pada tahun 2012 lalu dan hanya absen di tahun 2016 artinya dari ke-6 acara tahunan ini berlangsung, saya sudah hadir 5 kali. Dan yah, saya akui di acara tahun ini, semua berjalan sangat baik dari sebelumnya dan crew serta management Hammersonic telah bekerja sangat baik seperti yang seharusnya. Dari segi keamanan, jadwal acara yang tidak ngaret dan tempat dan segala fasilitasnya yang memadai yang selalu diperbaiki tiap tahunnya membawa dampak baik dan sekaligus suatu hasil yang menurut saya harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi mengingat acara seperti ini sangatlah dibutuhkan setiap tahunnya, dimana kami sebagai penikmat musik dapat saling bertemu teman baru dan bersenang-senang bersama menikmati musik keras yang menjadi ideology kami. Haha, Bahasa saya sok keren banget ya… CMIIW

Intinya saya kasih nilai 9/10 untuk acara semalam. Kalian rwarrrbyasaaa Hammersonic :beer

Then… actually the reason I attended to this festival because of Megadeth. :Peace Saya dan my bae tiba di lokasi sekitar jam 7 lebih. Setelah melewati entry check, saya melewati Soul of Steel: Krisna Sadrach Stage di ruang paling depan sebelum memasuki arena sesungguhnya. Stage itu dibuat khusus untuk menghormati salah satu pentolan dan sang legenda hidup musik keras di tanah air, Alm Krisna Sadrach yang beberapa waktu lalu telah pergi mendahului kita. Disitu saya tidak terlalu lama, karena perut saya yang sudah tidak bisa diajak kompromi, saya dan my bae langsung mencari food court di sekitar arena yang telah disediakan oleh panitia untuk makan malam. Sembari makan, saat itu Earth Crisis yang sedang memainkan perannya di stage Hammer, penampilan Buechner dkk mendapat apresiasi oleh para penikmatnya yang hadir malam itu. Lagu-lagu andalan mereka seperti: “Gomorrah’s Season Ends” dan “Firestrom” juga mereka bawa untuk menghidupkan acara tersebut setelah sebelumnya acara break sejak jam 6 sore. Setelah penampilan mereka ada Whitechapel, saya melwatai perform dari mereka karena saat itu saya dan my bae memutuskan untuk rehat sebentar untuk me-recharge ponsel kami dan tentunya diri kami untuk mempersiapkan tenaga pada acara puncak yang kami nantikan 😊.  Lalu ketika The Black Dahlia Murder mendapat jadwal main di stage Hammer setelah Whitechapel, saya sudah mengambil ancang-ancang untuk mencari posisi terbaik untuk melihat Megadeth di tepatnya di area depan stage Sonic. Dan karena bukan saya saja yang berpikir seperti itu, metalhead yang lain juga ternyata banyak juga yang melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan: mencari posisi terbaik di depan stage Sonic 😝. Oke setelah saya merasa sudah berada di posisi yang tepat (tidak terlalu di depan juga sih), Saya dan my bae hanya melakukan aktivitas-aktivitas kecil seperti ngobrol membicarakan acara, memeriksa phone kami dan melihat hal-hal lucu lain yang kami dapati disana selama acara berlangsung. Ada sedikit missed ketika The Black Dahlia Murder sedang main, sound mick untuk backing vocals Brian Eschbach tiba-tiba hilang secara mendadak dan saya melihat Trevor mengeluarkan ekpspresi muka yang sedikit kecewa ketika ia sedang on stage. Tapi untungnya kejadian tersebut langsung cepat teratasi. Setelah mereka memainkan beberapa lagu terakhir yaitu “Abysmal”, “Deadmask Divine” dan “I Will Return”, The Black Dahlia Murder harus menyudahi acara mereka. Dan FYI sebelum ini, yang saya ingat The Black Dahlia Murder terakhir datang ke Jakarta pada tahun 2012  waktu itu dalam rangka tour “Ritual World Tour”. Oke setelah penampilan mereka, Abbath mendapat kesempatan melanjutkan acara di Sonic stage. Ketika mereka bermain, tempat dimana saya tadinya duduk mendadak menjadi ramai karena ternyata penampilan Abbath sudah ditunggu-tunggu oleh ribuan hadirin yang berada disana. Saya pun ikut terhanyut oleh penampilan Abbath yang menurut saya ternyata dibalik corpse paint-nya yang sangar sang leader Olve Eikemo adalah seorang yang memiliki selera humor yang baik. Terbukti dengan beberapa kali ia mengeluarkan kelakar yang menghibur dan membuat saya dan teman-teman metalhead disana tersenyum. Ex-Immortal tersebut membawakan beberapa lagu andalannya seperti: “To War!”, “Fenrir Hunts”, “Ashes of the Damned”, “Count the Dead”. Sekitar hampir satu jam mereka menghibur para penggemar yang hadir, akhirnya waktu mereka selesai lalu dilanjut dengan penampilan berikutnya oleh Tarja.

IMG_7695

Abbath on Hammersonic 2017 (Photo by Myself)

Disitu saya sedikit berpikir, apa yang ada atau yang sedang dipikirkan oleh penyelenggara acara ketika mengundang kedua ex ini secara bersamaan: ex-Immortal dan ex-Nightwish. Tapi apapun alasannya whatever, kedua band ini telah menampilkan performa terbaik mereka dan tidak mengecewakan para penggemarnya malam itu. Oke skip skip skip… akhirnya, puncak acara yang saya dan my bae (juga teman-teman metalhead tentunya) sudah tunggu-tunggu dari tadi tiba juga. Sekitar jam 23.15an yang saya ingat, intro “Prince of Darkness” menggelegar dan membuat acara puncak tersebut menjadi sangat-sangat ramai karena massa yang datang makin banyak bak semut yang sedang berkumpul mengelilingi makanan. Setelah intro “Prince of Darkness” memanas, lalu mereka: Dave Mustaine, David Ellefson, Kiko Loureiro, Dirk Verbeuren, akhirnya muncul pada stage Sonic dan sontak membuat suasana makin panas dan menggelegar setelah mereka memainkan lagu pertamanya “Hangar 18”. Saya dan my bae berada ditengah lautan massa metalhead yang hadir. Saya melihat betapa senangnya ekspresi para metalhead yang hadir bersama saya saat itu yang saya baca dari ekspresi wajah-wajah mereka telah menunggu kehadiran Megadeth sudah bertahun-tahun dan akhirnya terpenuhi juga malam itu.

IMG_7735

Megadeth on Hammersonic 2017 (Photo by Myself)

What a great night to remember! Para metalhead yang hadir melakukan sing a long beberapa kali, banging dan juga beberapa kali jumping in the air mengikuti alur musik yang Megadeth mainkan. Dari sound yang saya dengar selama acara itu berlangsung, sound Megadeth yang benar-benar balance dan pure clean. Drumkit yang dimainkan oleh Dirk juga terdengar killer sesuai ekspektasi saya. Juga permainan gitar Kiko yang ternyata benar-benar memiliki skill mumpuni untuk mengisi lead guitar dibuktikan semalam lewat kebolehannya menaklukan 6 string gitar, ia juga melakukan vlog pada saat lagu “Conquer and Die” yang ditayangkan pada layar ketika itu. Menurut saya, Megadeth telah mendapatkan gitaris yang tepat setelah beberapa kali pos lineup gitaris ini telah berganti beberapa kali setelah ditinggal Marty.

IMG_7721

David Ellefson sang bassis yang terlihat kalem beberapa kali menyapa penonton dengan gaya khasnya dengan melempar senyuman. Makin malam acara makin garang, massa juga semakin berdesak-desakan ingin maju ke depan supaya bisa melihat Dave Mustaine dkk lebih jelas.

IMG_7697

Dirk’s Drum Set (Photo by Myself)

Sempat terjadi sedikit desakan keras ditempat saya, namun langsung kondusif. Lagu-lagu dari album lama dan album baru dimainkan bersama saling berganti sedemikian rupa seperti: “Wake Up Dead”, “In My Darkest Hour”, “The Threat Is Real” dan saya ingat saat itu sebelum membawakan lagu “She-Wolf”, Dave Mustaine mengatakan sesuatu yg terdengar kira-kira begini: “This song is about an ex-wife of an ex-friend ” 😊.  Sesaat setelah itu, finally lagu yang saya tunggu-tunggu akhirnya dimainkan juga “Tornado of Souls”, hehe. Lewat khas intro dari lagu “Tornado of Souls”  tersebut kami semua langsung dibawa hanyut oleh lagu yang berasal dari album ke-4 Megadeth itu . Lagu “Dystopia” dari album baru mereka yang mendapat penghargaan Grammy Awards 2017 beberapa waktu lalu juga dibawakan oleh mereka malam itu. Saya sangat puas dengan penampilan Megadeth yang tanpa celah semalam, pure talent dan benar-benar layak menyandang gelar sebagai band legenda metal sepanjang masa. Bahkan ngga tahu kenapa saya begitu bahagia melebihi rasa bahagia saya sebelumnya ketika menghadiri konser Metallica 2013 silam. Bukan untuk membanding-bandingkan mereka juga sih, karena saya pikir kedua band tersebut tidak bisa kita pungkiri adalah band terdepan yang telah banyak membawa jiwa-jiwa baru masuk ke dalam dunia musik keras ini, namun rasa amazed yang saya rasakan setelah melihat penampilan Megadeth semalam benar-benar berbeda dan masih terasa euforia-nya sampai saat saya sedang menuliskan tulisan ini.

IMG_7734

Dave Mustaine on Hammersonic 2017 (Photo by MySelf)

Dave Mustaine, yang saya tahu telah melewati banyak kondisi dan makan asam garam dalam memperjuangkan karirnya bersama bandnya telah lebih dari dua dekade bermusik yang membuat ia sangat berkharisma sebagai leader. Saya sangat mengapresiasikannya yang sudah malang melintang sejak band pertamanya Panic sekitar tahun akhir 70an / awal 80an. Oke, lanjut ke cerita semalam, setelah Megadeth membawakan lagu anthem classic mereka dari album Peace Sells, But Who’s Buying? yakni lagu yang sama dengan judul albumnya “Peace Sells”, ada  sesi encore beberapa saat yang ditandakan dengan padamnya lightning stage beberapa saat. Saat keadaan itu berlangsung, kerumunan metalhead terus meneriakkan “We want more… we want more…” berulang-ulang yang makin lama makin diteriakkan kenceng sekali. Akhirnya Megadeth pun muncul kembali dari belakang stage untuk menyudahi acara mereka dengan lagu “Holy Wars” sebagai senjata penutup perjumpaan dengan kami malam itu. Dengan berakhirnya lagu tersebut maka mereka telah membawakan lagu dengan total 17 pada penampilan mereka semalam. Penampilan warbyasaa dari Megadeth yang sayang jika dilewatkan ini terbayar sudah dengan penampilan mereka yang mengagumkan, enerjik dan dengan sound yang begitu istimewa bak genderang perang yang terdengar memecah langit malam. Meski sudah tidak muda lagi, namun energi yang dikeluarkan dan kecintaan akan musiknya, Dave Mustaine seakan tidak termakan oleh usia, He’s true living legend. mungkin butuh waktu beberapa tahun lagi bisa menyaksikan mereka lagi disini. What a great night to remember. Malam yang akan selalu saya ingat sampai kapanpun. Terima kasih untuk seluruh manajemen Hammersonic yang sudah bekerja dengan baik dan sudah megundang Megadeth. Thank for a million times!

#NeverForget507 #Hammersonic2017

Megadeth‘s Setlist on Hammersonic Festival 2017:

  • Prince of Darkness (Opening Intro – Sound from Tape)
  • Hangar 18
  • Wake Up Dead
  • In My Darkest Hour
  • The Threat Is Real
  • Conquer Or Die
  • lying In State
  • Sweating Bullets
  • Trust
  • She-Wolf
  • Poisonous Shadows
  • Fatal Illusion
  • A Tout Le Monde
  • Tornado of Souls
  • Dystopia
  • Symphony of Destruction
  • Peace Sells
  • Holy Wars

2 comments

Leave a comment